Waspada Flu Babi (swine flu)

Tuesday, April 28, 2009


Geger flu burung sebetulnya belum reda, tapi dunia kini sudah terancam lagi oleh virus flu babi. Tak mau kebobolan, Departemen Kesehatan dan Departemen Pertanian mulai menyiapkan jurus penangkal penyebaran virus mematikan ini.

Setidaknya, mereka menyiapkan dua hal. Pertama, memperketat karantina di pelabuhan laut dan bandara. Kedua, membentuk tim khusus pemetaan (surveillance) kawasan berpopulasi babi tinggi. Sejauh ini, tim memang belum menemukan indikasi masuknya virus flu babi ini ke Indonesia.

Pengetatan karantina penting untuk menangkal virus flu babi yang mungkin terbawa wisatawan asing. Batam adalah wilayah yang bakal mendapat pengawasan paling ketat. "Batam dekat dengan Singapura yang jadi tempat pertemuan banyak orang di dunia, " kata Direktur Jenderal Peternakan Departemen Pertanian, Tjeppy D.Soedjana, Minggu (26/4).


Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama pun mengaku telah mengirimkan surat edaran kepada Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk mengintensifkan pengawasan melalui alat pemindai suhu tubuh. Targetnya adalah penderita yang terjangkit virus flu babi bertipe A sub tipe H1N1. Dalam edaran itu, Departemen Kesehatan juga meminta dinas mendeteksi penyakit gangguan pernafasan dan paru-paru (pneumonia) lain, sekaligus menjelaskan soal flu babi kepada masyarakat.

Masalahnya, gejala flu babi mirip flu biasa yakni batuk, demam, mual, dan muntah. Umumnya, flu babi menyerang orang dewasa dan bisa menular dari babi hidup ke manusia. "Kalau penyebaran antarmanusia masih belum bisa dipastikan," imbuh Yoga.

Ahli Biomolekuler Universitas Airlangga, C.A Nidom mengingatkan, jika Indonesia terjangkit flu babi, dampaknya akan lebih luas ketimbang Meksiko. Sebab, Indonesia juga sudah terkena virus flu burung (H5N1) yang juga ditemukan pada sebagian babi. "Bisa

0 comments: